800 Walimurid MI Terpadu Luqman Al Hakim, Dibekali Parenting Classs

800 Walimurid MI Terpadu Luqman Al Hakim, Dibekali Parenting Classs

MI Terpadu Luqman Al Hakim sukses menyelenggarakan Parenting Class dihadapan 800 an Walimurid dari kelas 1-6. Kegiatan dibagi dalam 2 gelombang yang diselenggarakan di 2 tempat berbeda.

Gelombang pertama diselenggarakan pada 21 Juli 2024 di Grand Dian Hotel untuk walimurid kelas 1-4. Sementara gelombang kedua diselenggarakan di Gedung Koperasi Bakti Husada untuk walimurid kelas 5-6 yang digelar pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Kepala MI Terpadu Luqman Al Hakim Eni Nuraeni, S.H.I. menyampaikan kegiatan ini memiliki tujuan untuk menyelaraskan pendidikan di sekolah dengan di rumah. “Mendidik anak ini tidak sepenuhnya menjadi tugas sekolah, kami tetap membutuhkan support orangtua untuk berkolaborasi menumbuhkan potensi anak,” ungkapnya.

Parenting Class ini mengambil tema Membangun Harmoni, Menumbuhkan Potensi, dengan harapan tercipta keselarasan antara orangtua dan guru dalam menumbuhkan potensi anak.

Sementara itu Ketua Yayasan Ulin Nuha Subroto, S.Pd., M. Pd menekankan pentingnya komunikasi intensif antara guru dan orangtua dalam menumbuhkan potensi anak. “Jangan sampai apa yang sudah ditumbuhkan di sekolah, kemudian di rumah justru malah dihancurkan kembali,” ujarnya.

Ia mengapresiasi positif dan memandang kegiatan seperti ini sebagai bahan koreksi diri bagi guru dan orangtua, karena pada dasarnya perilaku anak itu cermin orangtua dan gurunya.
Parenting Class itu menghadirkan Learning Coach Ali Irfan, S.Pd.I, M.Pd, yang merupakan praktisi pendidikan.

Menurut Irfan, ada 3 tahapan membangun harmoni dalam menumbuhkan potensi anak. “Pertama, tahu apa yang ditumbuhkan, kedua memiliki tools untuk menumbuhkan anak, dan ketiga, paham bagaimana menggunakan tools itu,” paparnya.

Irfan menjelaskan, sekolah dan rumah harus memiliki kesamaan tujuan dan cara pandang bahwa yang dibangun pada diri anak-anak adalah attitude, skills, dan knowledge. Semua itu dibangun sesuai tahapan perkembangan usia dengan mengacu curricular domain yang meliputi afeksi, kognisi, bahasa, fisik, sosial, dan estetik. “Semua domain itu harus dibangun secara bersamaan sesuai tahapan perkembangan usianya,” katanya.

Dengan demikian, ketika semua itu sudah terbangun, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang understanding dan adaptif, yang siap menghadapi berbagai tantangan dan persoalan kehidupan saat ini dan di masa depan.()

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *