Pandemi Covid -19 yang menimpa Indonesia dan sebagian besar dunia memaksa Gubernur Jawa Tengah meliburkan sekolah selama 2 pekan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus ini.
MI Luqman Al Hakim mendukung kebijakan pemprov tersebut. Meski siswa di rumah, tetap melaksanakan tugas belajar yang dipantau dan dievaluasi setiap hari oleh gurunya.
Seperti yang dilakukan Nabila siswi kelas 5C ini di hadapan ibunya menyetorkan hafalan surah Al Qolam. Tidak lupa dia merekamnya untuk selanjutnya dikirim melalui pesan suara WhatsApp di grup WA kelas. Selanjutnya ustadzahnya akan memberikan penilaian. Di Kelasnya, anak-anak wajib meyetorkan hafalan setiap hari Kamis dan Jumat, sesuai dengan jadwal tahfidz di hari sekolah. Nabila dan teman-temannya tetap semangat menghafal meskipun di rumah.
Lain halnya dengan Kenzie. Siswa kelas 2E ini ketika diambil video setoran hafalannya malah dijadikannya untuk bergaya.
Daiman, S.Pd selaku Kepala Madrasah menyampaikan bahwa tahfid dan tilawah Al Qur’an menjadi program unggulan madrasah. “Kami memiliki target di setiap jenjang, jadi dalam kondisi sekarang ini siswa tetap memiliki kewajiban tilawah dan menyetorkan hafalan mereka melalui sarana yang ada” jelasnya. “Ini juga berlaku untuk mata pelajaran yang lain, siswa siswa pendapat tugas belajar. Sesungguhnya siswa tidak libur, seperti belajar mengajar jarak jauh” imbuhnya. (Araf)